Islam Tidak mengenal
istilah remaja, namun ada beberapa hal pokok di dalam islam yang sebenarnya
berkaitan dengan remaja. pasti kita bertanya-tanya kenapa islam tidak mengenal
istilah remaja ?
sebenernya ada
kesamaan konsep di dalam islam yang serupa dengan konsep remaja yaitu konsep
tentang aqil (berakal) dan baligh (dewasa). namun berkenaan
dengan perkembangan dari anak-anak menjadi aqil baligh, islam lebih menekankan
pada tanggung jawab. yaitu tanggung jawab agama (syariah) dan tanggung jawab
sosial (mu’amalah). karena Allah swt memberikan kemampuan (ahliyah) kepada
semua manusia untuk menerima kewajiban dan hak yang memiliki konsekuensi berupa
dua tanggung jawab tadi.
islam memandang
anak-anak diangap belum oke dalam menjalankan tanggung jawabnya terhadap
kemampuan yang Allah swt berikan oleh karena itu, anak-anak belum wajib untuk
memikul tanggung jawab agama (syariah). namun dalam hal mu’amalah, anak-anak
dipandangn memiliki kemampuan jika memang cakap (mumayid). tanggung jawab baru
akan wajib atas mereka jika sudah berakal dan dewasa (aqil baligh). berakal
berarti mengerti dengan konsekuensi tanggung jawab itu. dewasa berarti memenuhi
ketentuan usia untuk mengemban tanggung jawab itu.
jelas sekali darik
konsep dia atas bahwa islam tidak mengenal konsep remaja karena manusia diukur
dari kemampuannya memikul tanggung jawab agama dan sosial (ukuran itu adalah
akal dan kedewasaan), bukan sekedar perkembangan psikologis,biologis,atau
sosialnya. oleh karena itu seorang anak yang belum dewasa tapi sudah oke, ia
dapat saja diberi tanggung jawab sosial. misalnya untuk urusan jual beli yang
sederhana, kamu udah boleh (bahkan harus) melakukannya sendiri tanpa
diantar ortu, sepertio beli buku dan cukur rambut atau ke salon. (masa cukur
rambut aja masih minta dianterin Bunda? kan, Lucu ! ). bahkan teman-teman
kamu yang anak asongan sudah menjadi penjual macam-macam barang dan berhubungan
dengan orang dewasa. karena mereka harus mandiri. lingkungan yang membuat
mereka harus melakukannya.
jadi, pada intinya,
islam membagi manusia menjadi kelompok anak-anak dan dewasa. hal itu terkait
dengan taklif (beban atau tanggung jawab) syariat atas manusia.
anak-anak belum dibebankan kewajiban syariat sampai ia berakal dan baligh.
sedangkan berakal dan baligh itulah yang membuat anak -anak dianggap dewasa.
menurut islam kalu
kamu udah aqil baligh meskipun baru usia 12 tahun , kamu dah kena kewajiban
agama. adapun beban syariat terhadap kamu begantung pada ahliyah (kemampuan)
kamu. ahliyah sendiri terbagi 2 yaitu: ahliyatul wujud adalah kemampuan
kamu untuk mempunyai atau menerima hak. ahliyatul wujud melekat pada kamu sejak
kamu berupa janin hingga kamu lahir dengan selamat terus menjadi bayi, batita,
balita, anak-anak, hingga dewasa. yang kedua ahliyatul ada’ kemampuan
untuk melahirkan kewajiban atas dirinya dan hak untuk orang lain yang dasar
keberadaannya bukan hanya karena kemanusiaan, melaikan karena dia anggap cakap
( tamyiz). dengan kata lain ahliyatul ada’ adalah kemampuan kamu untuk bekerja.
dengan gambaran yang
masih agak umum gitu, kamu pasti mau nanya : dari tadi muter-muter terus.
sebenarnya kapan batas baligh yang membuat seseorang lepas dari tahapan
anak-anak dan masuk tahapan dewasa serta terkena taklif itu ?
para ulama membuat
batasan baligh yaitu kematangan fisik untuk menikah. bagi cewek ditandai dengan
haid (menstuasi). bagi cowok ditandai dengan mimpi basah. menurut AL-QUR’AN
sendiri, memang batas kedewasaan itu adalah perkawainan (dalam pengertian
biologis), yaitu kematangan yang memenuhi persyaratan menikah seperti poada
ayat berikut.
Latilah anak yatim itu
sampai ia masuk usia kawin. jika kamu lihat mereka memiliki kecakapan,
serahkanlah harta mereka. (Q.S. An-Nisaa’: 5)
jika tanda fisik belum
tampak pada masa puber, batas baligh akhirnya ditentukan dengan usia. Jumhur
ulama berpendapat usia baligh adalah 15 tahun. menurut Abu Hanifah , cewek
sekitar 17 tahun dan untuk cowok 18 tahun. namun ada juga yang berpendapat yang
agak longgar dari Ahmad Fathy Zaghlul Basya dalam Syarh al-Qanun al-Madany,
gimana menurut kamu ?
dari sudut islam dan umum, kamu termasuk remaja yang masih anak-anak atau
remaja yang sudah dewasa ? kalau kamu sudah balig, kamu termasuk remaja yang
sudah cakap atau belum ? terus, kamu termasuk remaja yang berani bertanggung
jawab atau remaja yang tanggung….ah (masa remajanya belum puas) ?
Transisi ke masa remaja: bagaimana perubahan dalam kepribadian anak dan orangtua terlalu reaktif memprediksi masalah penyesuaian remaja.
Abstrak
Penelitian ini meneliti bagaimana perubahan pada anak Big Five karakteristik
kepribadian dan orangtua terlalu reaktif selama transisi dari masa kanak-kanak
hingga remaja memprediksi masalah penyesuaian remaja. Sampel meliputi 290 anak,
usia 8-9 tahun. Pada tiga momen, dengan 2-tahun interval, ibu, ayah, dan
seorang guru dilaporkan pada kepribadian anak, dan ibu dan ayah melaporkan
perilaku orangtua mereka. Pada saat pengukuran ketiga, ibu, ayah, dan anak-anak
melaporkan masalah penyesuaian anak. Rank-order stabilitas dimensi kepribadian
dan orangtua terlalu reaktif yang tinggi. Model laten univariat pertumbuhan
mengungkapkan rata-rata tingkat penurunan untuk keterbukaan, kesadaran, dan
imajinasi. Berarti tingkat kebajikan, kestabilan emosi, dan orangtua terlalu
reaktif yang stabil. Model multivariat laten pertumbuhan mengungkapkan bahwa
penurunan extraversion dan kestabilan emosi diprediksi internalisasi masalah,
sedangkan penurunan kebajikan, kesadaran, dan kestabilan emosi diprediksi
eksternalisasi masalah. Peningkatan orangtua
terlalu reaktif diprediksi eksternalisasi, tapi tidak masalah internalisasi.
Asosiasi serupa untuk anak laki-laki dan perempuan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perubahan dalam kepribadian anak dan orangtua terlalu reaktif
selama masa transisi menuju remaja berhubungan dengan masalah penyesuaian
remaja. Secara keseluruhan, kepribadian anak adalah lebih penting daripada
orangtua terlalu reaktif, dan anak-anak lebih mungkin untuk
"bertindak" daripada "menarik" sebagai reaksi terhadap
orangtua terlalu reaktif.
0 Responses to "SUDUT PANDANG ISLAM TETANG REMAJA"
Posting Komentar