Pantun muda-mudi


dari bantan ke tanjung kandis
berlayar ditumbang utara
lagi berhadapan mulutnya manis
balik belakang lain bicara

ambil puan di atas batu
hendak berlayar ke benua jawa
jika tuan berkata begitu
esok hari kakanda bawa

terang bulan terang kepaya
raja mesir bertenun kain
tuan dipandang bertambah caya
rasaku tidak pada yang lain

ambil puan dari merinda
pandan di jawa saya robohkan
jika tuan membawa adinda
badan dan nyawa saya serahkan

ayam belanda terbang ke jambi
pandan di jawa diagungkan
jika kakanda nengingkar janji
badan dan nyawa menanggungkan

buat apa berkain batik
kalau tidak pakai selendang
melihat kamu berwajah cantik
hatiku jadi ingin meminang

padang berbunga dalam rimba
angin menderu dari tiku
badanlah lama tidak bersua
kinilah baru bertemu

baru diikat bunga tanjung
sama terikat bunga pandan
baru melihat adik kandung
kembali semangat dalam badan

dari mana hendak ke mana
dari jepang hendak ke cina
kakau boleh saya bertanya
bunga yang cantik siapa yang punya

ku tak ingin sepiring belut
yang ku ingin sepiring nasi
ki tak ingin cinta di mulut
yang ku ingin cinta di hati

disana gunung disini gunung
ditengah tengah pohon melati
disana bingung disini bingung
sama sama menaruh hati

kalau tidak karena puan
tidak bintang meninggi hari
kalau tidak karena tuan
tidak beta sampai kemari

buah mengkudu kusangka kandis
kandis terletak dalam puan
gula madu kusangka manis
manis lagi senyummu,tuan

dari mana datangnya kereta
kalau bukan dari stasiun balapan
dari mana datangnya cinta
kalau bukan dari kenalan

nenek nenek jualan jamu
jualan jamu di jemnatan layang
aku ingin mencintaimu
cintaku hanya untukkmu sayang

buah mengkudu buah manggis
kedua buah jatuh di parit
mengapa mulut berkata manis
kalau hati terasa pahit


0 Responses to "Pantun muda-mudi"